PRINSIP-PRINSIP DASAR PENELITIAN
SEJARAH
A.Langkah-langkah dalam
Penelitian Sejarah
1.Menulis Kembali Peristiwa Masa Lampau
Peristiwa masa lampau meninggalkan jejak dan jejak peristiwa
sejarah inimenjadi sumber penulisan sejarah. Dari sumber-sumber sejarah baik
yangberupa sumber lisan, tertulis maupun benda, diteliti secara cermat,
dibanding-kan, kemudian diinterpretasikan dan akhirnya disusun menjadi suatu
kisahsejarah yang mudah dipahami dan menarik.Untuk dapat menulis kembali
peristiwa masa lampau menjadi suatu tulisan yang mudah dipahami dan
menarik, diperlukan suatu metode. Metode penelitiansejarah lazim disebut metode
sejarah. Metode adalah cara, jalan, atau petunjuk pelaksanaan teknis.
Metode berbeda dengan metodologi. Metodologi adalah"
science of methods
", yaitu ilmu yang membicarakan petunjuk
pelaksanaanteknik penelitian ilmu pengetahuan. Adapun yang dimaksud dengan
penelitianadalah penyelidikan yang saksama dan teliti terhadap suatu masalah,
baik untuk mendukung atau menolak suatu teori atau untuk mendapatkan
kebenaran. Olehkarena itu, metode sejarah dalam pengertian umum adalah
penyelidikan terhadapperistiwa masa lampau dengan menggunakan jalan pemecahan
melalui metodesejarah. Menurut Gilbert J. Garraghan (1975 ) bahwa metode
penelitian sejarahadalah seperangkat aturan atau prinsip sistematis untuk
mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis dan
mengajukan sintesisdari hal-hal yang dicapai dalam bentuk tertulis. Senada
dengan pengertian ini,Louis Gottschalk, (1975) mengatakan metode sejarah adalah
suatu kegiatanmengumpulkan, menguji dan menganalisis data yang diperoleh dari
pening-galan-peninggalan masa lampau kemudian direkonstruksikan berdasarkan
data yang diperoleh sehingga menghasilkan kisah sejarah.Langkah-langkah
metode sejarah adalah sebagai berikut.
a.Heuristik
Heuristik berasal dari kata Yunani
heurishein
, artinya memperoleh.Menurut G.J. Reiner (1997), heuristik
adalah suatu teknik, mencari danmengumpulkan sumber. Dengan demikian heuristik
adalah kegiatanmencari dan mengumpulkan sumber. Dalam hubungan penelitian,
penelitimengumpulkan sumber-sumber yang merupakan jejak sejarah atauperistiwa
sejarah.Suatu prinsip di dalam heuristik adalah sejarawan harus mencari
sumberprimer. Sumber primer dalam penelitian sejarah adalah sumber yang
di-sampaikan oleh saksi mata. Hal ini dalam bentuk dokumen, misalnya catatan
sidang, catatan rapat, daftar anggota organisasi, dan arsip
laporan peme-rintah atau organisasi. Sedangkan dalam sumber lisan yang dianggap
primerialah wawancara langsung dengan pelaku peristiwa atau saksi mata.
Adapunsumber koran, majalah, dan buku adalah sumber sekunder. Dengan
demikianlangkah heuristik adalah mencari sumber primer, apabila tidak
memungkin-kan baru sumber sekunder.Untuk penelitian dokumen
library research
, yang dilakukan penelitimelakukan telaah dokumen dan
membuat catatan. Apabila sumber lisan,teknik yang dilakukan adalah wawancara
atau
interview
. Wawancara langsungdengan saksi atau pelaku peristiwa dapat
dianggap sebagai sumber primer,manakala sulit sekali didapat sumber tertulis.
Namun wawancara juga bisamerupakan sumber sekunder, apabila fungsi wawancara
itu sebagai bahanpenjelas atau pelengkap dari sumber tertulis.
b.Kritik Sumber (Verifikasi)
Setelah sumber sejarah terkumpul, maka langkah berikutnya
ialahverifikasi atau lazim disebut juga dengan kritik sumber untuk
memperolehkeabsahan sumber. Dalam hal ini yang harus diuji ialah keabsahan
tentangkeaslian sumber (otentisitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern
dankeabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri lewat
kritik intern. Dengan demikian, kritik sumber ada dua, yakni kritik
ekstern dankritik intern.1)Keaslian Sumber (Otentisitas)Peneliti melakukan
pengujian atas asli tidaknya sumber, berarti iamenyeleksi segi-segi fisik dari
sumber yang ditemukan. Bila sumberitu merupakan dokumen tertulis, maka harus
diteliti kertasnya, tintanya,gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya,
ungkapannya, kata-katanya,dan hurufnya.2)Kesahihan Sumber
(Kredibilitas)Pertanyaan pokok untuk menetapkan kredibilitas ialah
"bukti-bukti yang terkandung dalam sumber". Sebagaimana telah
dikemukakandalam uraian terdahulu, bahwa kesaksian dalam sejarah
merupakanfaktor paling menentukan sahih dan tidaknya bukti atau fakta sejarahitu
sendiri. Menurut Gilbert J. Garraghan (1957), kekeliruan saksi padaumumnya
ditimbulkan oleh dua sebab utama : pertama, kekeliruandalam sumber informasi
yang terjadi dalam usaha menjelaskan, meng-interpretasikan atau menarik
kesimpulan dari suatu sumber. Setiapusaha untuk menentukan faktor yang
sebenarnya juga dapat denganmudah mengakibatkan kekeliruan. Kedua, kekeliruan
dalam sumberformal. Penyebabnya adalah kekeliruan yang disengaja
terhadapkesaksian yang pada mulanya penuh kepercayaan; detail kesaksian tidak dapat
dipercaya; dan para saksi terbukti tidak mampu menyampaikankesaksiannya secara
sehat, cermat dan jujur. Atas semua penyebab
sidang, catatan rapat, daftar anggota organisasi, dan arsip
laporan peme-rintah atau organisasi. Sedangkan dalam sumber lisan yang dianggap
primerialah wawancara langsung dengan pelaku peristiwa atau saksi mata.
Adapunsumber koran, majalah, dan buku adalah sumber sekunder. Dengan
demikianlangkah heuristik adalah mencari sumber primer, apabila tidak
memungkin-kan baru sumber sekunder.Untuk penelitian dokumen
library research
, yang dilakukan penelitimelakukan telaah dokumen dan
membuat catatan. Apabila sumber lisan,teknik yang dilakukan adalah wawancara
atau
interview
. Wawancara langsungdengan saksi atau pelaku peristiwa dapat
dianggap sebagai sumber primer,manakala sulit sekali didapat sumber tertulis.
Namun wawancara juga bisamerupakan sumber sekunder, apabila fungsi wawancara
itu sebagai bahanpenjelas atau pelengkap dari sumber tertulis.
c.Interpretasi
Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga
dengananalisis sejarah. Analisis sejarah bertujuan melakukan sintesis atas
sejumlahfakta yang diperoleh dari sumber-sumber. Jadi interpretasi untuk
mendapat-kan makna dan saling hubungan antara fakta yang satu dengan yang
lainnya.Di dalam proses interpretasi sejarah, seorang peneliti harus
berusahamencapai pengertian faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya
peristiwa.Data sejarah sering mengandung beberapa sebab yang dapat
membantumencapai hasil. Akan tetapi, mungkin juga sebab yang sama
dapatmengantarkan hasil yang berlawanan.
d.Historiografi
Langkah terakhir metode sejarah ialah historiografi, yakni
merupakancara penulisan, pemaparan atau penulisan laporan hasil penelitian
sejarah yang telah dilakukan. Penulisan hasil laporan hendaknya dapat
memberikangambaran yang jelas mengenai proses penelitian dari fase awal hingga
akhir(penarikan kesimpulan).Penyajian penelitian secara garis besar dan
sederhana terdiri atas tigabagian, yakni : (1) pendahuluan, (2) pembahasan (
hasil penelitian) dan (3)penutup. Setiap bagian biasanya dijabarkan dalam
bab-bab atau subbab.Di samping itu pada bagian depan ada halaman judul, kata
pengantar, dandaftar isi. Dalam hal ini bisa ditambahkan daftar tabel atau
daftar gambar,sedangkan di bagian akhir ada daftar pustaka dan
lampiran.Pendahuluan, antara lain meliputi : latar belakang masalah,
rumusanmasalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan metode
penelitian.Pembahasan/hasil penelitian adalah penjabaran dari rumusan
masalah,misalnya rumusan masalah tiga (a, b, dan c), maka pembahasannya juga
a,b, dan c. Penutup, terdiri dari simpulan yang merupakan hasil dari
analisisterhadap data dan fakta yang telah dihimpun atau merupakan
jawabanterhadap rumusan yang telah dirumuskan. Kesimpulan dirumuskan
secararingkas, jelas, dan tegas. Saran berkaitan dengan kesimpulan
yangdinyatakan secara operasinal (jelas) kepada siapa ditujukan dan apa
saran yang disampaikan.Menurut Kuntowijoyo (2000) sebelum keempat langkah
itu sebenarnyaada satu kegiatan penting, yakni pemilihan topik/judul dan
rencanapenelitian. Topik/judul penelitian memuat masalah atau objek yang
harusdipecahkan melalui penelitian. Dalam sebuah judul penelitian sejarah,
biasanya terdiri dari : (1) masalah, objek atau topik
penelitian; (2) subyek;(3) lokasi atau daerah; (4) tahun atau waktu terjadinya
peristiwa; dan kadangdisebutkan pula (5) metode penelitian.Contoh karya Sartono
Kartodirdjo dengan judul : Pemberontakan PetaniBanten 1888. Rinciannya (1)
objeknya ialah pemberontakan; (2) subjeknyapetani; (3) lokasinya di Jawa
khususnya di Banten; dan (4) waktu tahun
B..PRINSIP PRINSIP
DASAR DALAM PENELITIAN SEJARAH LISAN
Penelitian
sejarah lisan mambutuhkan suatu metode
pengumpulan data atau bahan penulisan sejarah yang dilakukan oleh peneliti sejarah melalui
wawancara secara lisan terhadap pelaku atau saksi peristiwa. Metode ini sudah
dipergunakan sejak masa lalu yang semula dipergunakan di Amerika Serikat.
Langkah yang harus ditempuh bagi penelitian sejarah lisan
adalah menemukan sumber pendukung yang berasal dari
para pelaku atau saksi-saksi langsung serta
tempat terjadinya peristiwa untuk mencari latar belakang dan pemahaman akibat
dari peristiwa yang ditimbulkan sehingga akan mendekati kebenaran seperti yang diharapkan.
Oleh karena itu, untuk melakukan penelitian sejarah lisan
perlu adanya sumber dari para pelaku maupun para saksi. Pengumpulan data dilakukan
dengan wawancara terhadap pelaku atau saksi
peristiwa. Namun, terkadang keterangan para pelaku bersifat subjektif sehingga
perlu dilakukan penyeleksian atau analisis secara cermat (misalnya, yang
menguntungkan pelaku dikatakan, sedangkan yang dianggap negatif atau merugikan
pelaku disembunyikan). Kritik terhadap sumber lisan adalah dengan melakukan
cross check atau mengecek dengan sumber lisan lainnya.
Berikut teknik-teknik pengumpulan data sumber lisan.
1. Sumber berita dari
pelaku sejarah
Pelaku merupakan unsur utama yang berperan dalam peristiwa
sebab para pelaku tahu persis latar belakang peristiwa tersebut, apa yang
terjadi, sasaran dan tujuannya, serta mengapa terjadi dan siapa saja pelakunya.
Metode wawancara kepada pelaku merupakan metode yang paling tepat untuk
mengungkapkan dan memaparkan suatu peristiwa.
Ada beberapa cara dalam pengumpulan informasi
lisan melalui teknik wawancara, yaitu adanya seleksi individu untuk
diwawancarai guna memperoleh informasi yang akurat (maksudnya kedudukan orang tersebut dalam suatu peristiwa, sebagai
pelaku utama, informan, atau saksi), harus ada pendekatan kepada orang yang
diwawancarai, mengembangkan suasana lancar dalam wawancara dengan pertanyaan
yang jelas, tidak berbelit dan menghindari pertanyaan yang menyinggung
perasaan. Persiapkan pokok-pokok masalah yang akan ditanyakan dengan
sebaik-baiknya agar memperoleh data yang lengkap dan akurat.
Wawancara langsung dapat dilakukan dengan metode-metode
berikut.
a. Wawancara dilakukan dengan pertanyaan acak dan jawaban
tidak ditentukan (pertanyaan terbuka).
b. Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan dengan
jawaban yang telah ditentukan (pertanyaan tertutup).
c. Wawancara dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan lebih dahulu baru kemudian responden menjawab satu per
satu.
d. Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan suatu
pertanyaan, kemudian responden langsung menjawabnya. Setelah selesai,
pewawancara mengajukan pertanyaan selanjutnya.
e. Wawancara dilakukan dengan menggunakan tape recorder yang
dapat menyimpan kesaksian pelaku atau saksi lisan tersebut.
2. Sumber berita dari
saksi sejarah
Orang yang pernah melihat atau menyaksikan suatu peristiwa,
tetapi bukan pelaku, disebut saksi. Berita juga sering disampaikan oleh para
saksi peristiwa, dapat berupa berita kebenaran, berita sepihak, atau hanya
sekadar berita dari suatu peristiwa. Para saksi juga tidak melihat secara utuh
dan detail suatu peristiwa sebab ia hanya sekadar mengetahui suatu peristiwa,
itu saja tidak seluruhnya. Oleh karena itu, keterangan dari para saksi perlu
didukung oleh data lain yang memperkuat bukti peristiwa sejarah.
3. Sumber berita dari
tempat kejadian peristiwa sejarah
Masalah tempat sering mempunyai kaitan dalam sebuah
peristiwa, misalnya, peristiwa Rengasdengklok, penyusunan teks proklamasi, dan
tempat proklamasi. Tempat tersemenjadi saksi sejarah yang mampu menjadi sumber
lisan.
C. SUMBER,BUKTI DAN
FAKTA SEJARAH
1.Sumber Sejarah
Beberapa pendapat dari ahli
a.R. Moh Ali
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai sekarang.
b.Zidi Gozalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
c.Muh yamin
sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual serta daapat digunakan untuk mencari kebenaaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia sejak zaman Prasejarah sampai sekarang.
Sumber sejarah terbagi menjadi 3 yaitu:
a.Sumber tertulis
sumber tertulis adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. sumber uini dapat ditemukan pada batu, kayu, kertas, dinding gua.
b.Sumber lisan
sumber lisan adalah segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku atau saksi peristiwa yangterjadi di masa lalu. sumber ini merupakan sumber pertama yang digunakan manusia dalam mewariskan suatu peristiwa sejarah namun kadar kebenaran nya sangat terbatas karena terntung pada kesan, ingatan, dan tafsiran si pencerita.
c.Sumber benda
Sumber benda adalah segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-benda peninggalan budaya atau lazim dinamakan benda-benda purbakala atau kuno. sumber ini dapat ditemukan pada benda-benda yang terbuat dari batu, logam, kayu, tanah.
Sumber sejarah dapat juga dibedakan menjadi:
Beberapa pendapat dari ahli
a.R. Moh Ali
Sumber sejarah adalah segala sesuatu yang berwujud dan tidak berwujud serta berguna bagi penelitian sejarah Indonesia sejak zaman Purba sampai sekarang.
b.Zidi Gozalba
Sumber sejarah adalah warisan yang berbentuk lisan, tertulis, dan visual.
c.Muh yamin
sumber sejarah adalah kumpulan benda kebudayaan untuk membuktikan sejarah.
Dapat disimpulkan bahwa sumber sejarah adalah segala warisan kebudayaan yang berbentuk lisan, tertulis, visual serta daapat digunakan untuk mencari kebenaaran, baik yang terdapat di Indonesia maupun di luar wilayah Indonesia sejak zaman Prasejarah sampai sekarang.
Sumber sejarah terbagi menjadi 3 yaitu:
a.Sumber tertulis
sumber tertulis adalah segala keterangan dalam bentuk laporan tertulis yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. sumber uini dapat ditemukan pada batu, kayu, kertas, dinding gua.
b.Sumber lisan
sumber lisan adalah segala keterangan yang dituturkan oleh pelaku atau saksi peristiwa yangterjadi di masa lalu. sumber ini merupakan sumber pertama yang digunakan manusia dalam mewariskan suatu peristiwa sejarah namun kadar kebenaran nya sangat terbatas karena terntung pada kesan, ingatan, dan tafsiran si pencerita.
c.Sumber benda
Sumber benda adalah segala keterangan yang dapat diperoleh dari benda-benda peninggalan budaya atau lazim dinamakan benda-benda purbakala atau kuno. sumber ini dapat ditemukan pada benda-benda yang terbuat dari batu, logam, kayu, tanah.
Sumber sejarah dapat juga dibedakan menjadi:
a.Sumber Primer
sumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi yang melihat peristiwa bersejarah dengan mata kepala sendiri atau saksi denganmenggunakan panca indera lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi pandangan mata, misalnya kamera, mesin ketik, alat tulis, kertas. sumber primer haruslah sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.
b.Sumber Sekunder
sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yangbukan merupakan saksi pandangan mata, yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan . misalnya hasil liputan koran dapat menjadi sumber sekunder karena koran tidak hadir langsung pada suatu peristiwa. peliputnya (wartawan) yang hadir pada peristiwa itu terjadi
2.Bukti Sejarahsumber primer adalah kesaksian dari seorang saksi yang melihat peristiwa bersejarah dengan mata kepala sendiri atau saksi denganmenggunakan panca indera lain atau dengan alat mekanis yang hadir pada peristiwa itu (saksi pandangan mata, misalnya kamera, mesin ketik, alat tulis, kertas. sumber primer haruslah sezaman dengan peristiwa yang dikisahkan.
b.Sumber Sekunder
sumber sekunder adalah kesaksian dari siapa pun yangbukan merupakan saksi pandangan mata, yaitu seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkan . misalnya hasil liputan koran dapat menjadi sumber sekunder karena koran tidak hadir langsung pada suatu peristiwa. peliputnya (wartawan) yang hadir pada peristiwa itu terjadi
Bukti sejarah terbagi menjadi:
a.Bukti tertulis
Bukti tertulis miripp dengan sumber tertulis pada sumber sejarah yang memuat fakta-fakta sejarah secara jelas. bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.
b.Bukti tidak tertulis
Bukti tidak tertulis sudah barang tentu tidak berwujud benda konkret, meskiopun demikian mengandung unsur-unsur sejarah. bukti tidak tertulis dapat berupa cerita atau tradisi.
3.Fakta Sejarah
Fakta Sejarah adalah data yang terseleksi yang berasal dari berbagai sumber sejarah. dalam fakta sejarah terdapat beberapa unsur, yaitu:
a.Fakta Mental
Fakta Mental adalahkondisi yang dapat menggambarkan kemungkinan suasaana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan, status sosial, perasaan, dan sikap yang mendasari penciptaan suatu benda. misalnya pembuatan pembuatan nekara perunggu.
b.Fakta Sosial
Fakta Sosial adalah kondisi yang dapat menggambarkan tentang keadaan sosial di sekitar tokoh pencipta benda, seperti suasana zaman, keadaan lingkungan, dan sistem kemasyarakatannya. berdasarkan hasil penemuan benda-benda sejarah , seorang sejarawan dapat memperkirakan fakta sosialnya.
Fakta Sejarah adalah data yang terseleksi yang berasal dari berbagai sumber sejarah. dalam fakta sejarah terdapat beberapa unsur, yaitu:
a.Fakta Mental
Fakta Mental adalahkondisi yang dapat menggambarkan kemungkinan suasaana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan, status sosial, perasaan, dan sikap yang mendasari penciptaan suatu benda. misalnya pembuatan pembuatan nekara perunggu.
b.Fakta Sosial
Fakta Sosial adalah kondisi yang dapat menggambarkan tentang keadaan sosial di sekitar tokoh pencipta benda, seperti suasana zaman, keadaan lingkungan, dan sistem kemasyarakatannya. berdasarkan hasil penemuan benda-benda sejarah , seorang sejarawan dapat memperkirakan fakta sosialnya.
Bukti dan fakta sejarah merupakan kumpulan peristiwa yang
dipilih berdasarkantingkat keerartian dan keterkaitannya dengan proses sejarah
tertentu. berbagai macam fakta yang pada awalnya berdiri sendiri
direkonstruksi kembali menjadi satukesatuan yang saling berhubungan dan
bermakna. berbagai peristiwa masa lalu, bahkan ratusan tahun lalu yang dapat
direkonstruksi kembali berdasarkan sumber-sumber sejarah..
D.Jenis-Jenis Sejarah
Dalam perkembangan penelitian dan penulisan sejarah terutama
sejak bagiankedua abad ke-20 para sejarawan mengenal dan menggunakan
konsep-konsepsejarah sendiri maupun konsep-konsep yang diangkat dari ilmu-ilmu
sosial.Ketika menganalisis berbagai peristiwa atau fenomena masa lampau,
sejarawanmenggunakan konsep-konsep dari berbagai ilmu sosial. Inilah yang di kenal dengan pendekatan interdisipliner
atau multidimensional. Berkaitan dengan itumaka muncullah berbagai ragam
historiografi yang di hasilkannya.
Selanjutnya ikuti penjelasan jenis-jenis sejarah tersebut di
bawah ini.
1.Sejarah Politik
Sejarah politik menurut model sejarah lama yang mengutamakan
diplomasidan peran serta tokoh-tokoh besar dan pahlawan sudah tidak lagi
memuaskanpara sejarawan. Pemaparan deskriptif-naratif pada sejarah politik gaya
lamadigantikan dengan analisis kritis-ilmiah karena sejarah politik model baru
telahmenggunakan pendekatan dari berbagai ilmu-ilmu sosial. Cakrawala
analisissemakin luas dan mendalam karena yang dibahas seperti masalah
strukturkekuasaan, kepemimpinan, para elit, otoritas, budaya politik, proses
mobilisasi, jaringan-jaringan politik dalam hubungannya dengan sistem
sosial, ekonomidan sebagainya.
2.Sejarah Sosial
Ruang lingkup masyarakat tingkat sejarah sosial cukup luas,
yakni lapisanmasyarakat dari tingkat atas sampai lapisan bawah. Sejarah Sosial
mengkajimasalah sejarah masyarakat yakni kondisi masyarakat, kegiatan
masyarakat,stratifikasi masyarakat dan sebagainya. Di antara bentuk-bentuk
sejarah sosialitu, misalnya sejarah agraria yang mempunyai sub-sub cabang
seperti sejarahpertanian dan sejarah pedesaan. Di Indonesia Prof. Sartono
Kartodirdjo adalahpelopor dari sejarah sosial terkemuka. Jasanya besar dalam
memelopori penu-lisan sejarah yang menggunakan pendekatan-pendekatan ilmu
sosial. Salah satukaryanya yang berasal dari disertasinya ialah The Peasant's
Revolt of Banten in1888 (1996) merupakan terobosan dalam historiografi Indonesia
modern.
3. Sejarah Ekonomi
Sejarah ekonomi adalah cabang sejarah yang paling cocok
dengan teknik-teknik kuantitatif sehingga dianggap sebagai sains atau ilmu
sosial. Sejarahekonomi membahas masalah perekonomian bangsa-bangsa dari zaman
purbahingga sekarang. Substansi sejarah ekonomi : produksi barang dan
jasa,pekerjaan, penghasilan, harga dan lain-lain yang dapat diukur (dihitung ),
apalagiunit-unit pengukur cukup standar sehingga dapat dibanding menurut
ruangdan waktu di mana dan kapan saja.
4.Sejarah Kebudayaan
Ruang lingkup sejarah kebudayaan sangat luas. Semua bentuk
manifestasikeberadaan manusia berupa bukti atau saksi seperti
artefact
(fakta benda),
mentifact
(fakta mental-kejiwaan), dan
sociofact
(fakta atau hubungan sosial)termasuk dalam kebudayaan. Semua
perwujudan berupa struktur dan proseskegiatan manusia menurut dimensi etis dan
estetis adalah kebudayaan. Sejarahkebudayaan adalah sejarah yang membahas
hasil-hasil budaya manusia, darimasa lampau sampai sekarang.
5.Sejarah
Etnis
Sejarah Etnis (Ethno history )
mulai digunakan secara umum oleh para pakaranthropologi,
arkeologi dan sejarawan sendiri sejak tahun 1940-an. Semula jenis sejarah
ini mengkaji kelompok-kelompok etnis Indian di Amerika Serikat.
Kemudian berkembang untuk penelitian sejarah penduduk
pribumi bukan Eropaseperti di Asia, Afrika dan Australia (Aboriegin). Para
sejarawan Etnis mencobamerekonstruksi sejarah dari kelompok-kelompok Etnis
sejak sebelum kedatanganbangsa Eropa sampai dengan interaksi mereka dengan
orang-orang Eropa.Sumber-sumber yang mereka gunakan selain dari bahan-bahan
etnografi yangpernah ditulis tentang kelompok etnis itu, juga dari
tradisi-tradisi lisan (oraltraditional) yang masih bertahan di antara kelompok
etnis tersebut. Ruanglingkup kajiannya meliputi aspek-aspek sosial, kebudayaan,
ekonomi, keper-cayaan dari masyarakat, intra-aksi dalam lingkungan kelompok,
sistem kekera-batan, migrasi, perubahan-perubahan sosial, termasuk dampak
interaksi denganorang-orang Eropa.
6.Sejarah Intelektual
Sejarah intelektual pada hakekatnya menekankan pada alam
pikir manusiapada masa lalu. Alam pikiran itu mempunyai struktur dan dianggap
lebih dapatbertahan lama daripada struktur sosial-ekonomis. Pengaruh alam
pikiran inidianggap lebih langsung terhadap perbuatan manusia daripada struktur
sosialekonomis. Contoh konkret misalnya ideologi-ideologi politik seperti
liberalisme,kapitalisme, sosialisme, nasionalisme, konservatisme dan
sebagainya. Pan-dangan John Locke (1632-1704), Montesquieu (1689-1755), J.J.
Rousseau(1712-1778), Hegel (1770-1831) dan lain-lain mengenai bidang teori
politik mempunyai bekas yang mendalam dalam sejarah politik dan
kelembagaanpemerintah di dunia Barat. Akhirnya segala sesuatu yang berhasil di
capai olehakal budi manusia pada masa lampau merupakan objek penelitian
sejarahintelektual. Hasil-hasil dari revolusi ilmu pengetahuan pada "zaman
akal" (age of reason ) dengan segala macam aspeknya menjadi
kajian sejarah intelektual. Begitupula dengan hasil-hasil filsafat, sejarah,
sastra, seni lukis, seni patung, arsitekturdan musik. Jadi, sejarah intelektual
adalah kajian sejarah yang mempelajari "ide-ide" (
ideas
) yang berpengaruh dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara.
7. Sejarah
Pendidikan
Di negara-negara Eropa (dan Amerika) perhatian kepada sejarah
pendidikanmulai ada sejak abad ke-19 dan digunakan untuk bermacam-macam
tujuan,terutama untuk membangkitkan kesadaran bangsa dan kesatuan
kebudayaan,pengembangan profesi guru-guru, atau untuk kebanggaan terhadap
lembaga-lembaga dan tipe-tipe pendidikan tertentu.Substansi dan tekanan dalam
sejarah pendidikan bermacam-macamtergantung kepada maksud dan kajian, mulai
tradisi pemikiran dan para pemikirbesar dalam pendidikan, tradisi nasional,
sistem pendidikan beserta komponen-komponennya, sampai kepada pendidikan dalam
hubungannya dengansejumlah elemen problematis dalam perubahan sosial atau
kestabilan, termasuk keagamaan, ilmu pengetahuan (sains), ekonomi, dan
gerakan-gerakan sosial.Esensi dari pendidikan itu sendiri sebenarnya ialah
pengalihan (transmisi)kebudayaan (ilmu pengetahuan), teknologi, ide-ide dan
nilai-nilai spiritual (sertaestetika) dari generasi tua kepada generasi muda
dalam setiap masyarakat atau
bangsa. Oleh sebab itu, sejarah pendidikan mempunyai sejarah
yang samatuanya dengan masyarakat pelakunya sendiri, sejak dari pendidikan
informaldalam keluarga batih, sampai dengan pendidikan formal dan non formal
dalammasyarakat agraris maupun industri.
8.Sejarah
Keluarga
Di Indonesia jenis sejarah keluarga atau "trah"
ini belum berkembang,meskipun embrionya sudah ada pada masing-masing keluarga
tertentu berupasilsilah-silsilah keluarga (
family tree
). Biasanya yang menyimpan silsilah keluargaini
keturunan-keturunan dari para mantan elit penguasa seperti :
raja-raja,bangsawan, dan orang-orang kaya. Juga para elit agama, seperti kyai
daripesantren-pesantren tertentu.Sejarah keluarga ini tidak hanya terbatas pada
keluarga pemegan
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus